NGLUMPUKAKE BALUNG PISAH "Harmoni Sosial Berbasis Legenda Reog Ponorogo" Versi Ki Ageng Kutu”
DESKRIPSI
Naskah Teater berjudul ÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂâÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂNglumpukake Balung PisahÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂâÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂÃÂàmerupakan naskah teater yang menceritakan tentang sejarah dan harmoni sosial berbasis legenda Reog Ponorogo yang difokuskan pada versi Ki Ageng Kutu. Naskah ini memuat cerita yang diperankan oleh sepuluh tokoh, yaitu Raden Patah, Adipati Bathoro Katong, Kyai Mirah, Ki Demang Suryongalam, Patih Seloaji, Niken Gandhini, Abdi Dalem, Singosari, Warok, dan Prajurit Kadipaten Ponorogo. Alur cerita diawali dengan perintah dari Raden Patah kepada Adipati Bathoro Katong dan Patih Seloaji untuk melakukan jajah Desa Milang Kori sekaligus menyiarkan Agama Islam di Tanah Wengker. Penyebaran agama tersebut dibantu oleh seorang ulama bernama Kyai Mirah yang juga membantu mendirikan Kadipaten Ponorogo. Namun, hal tersebut mendapat penolakan keras dari Ki Demang Suryongalam yang merasa bahwa keberadaan Kadipaten Ponorogo telah merebut wilayah kekuasaannya hingga terjadilah peperangan besar.
DATA PEMEGANG
Nama
Kewarganegaraan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Indonesia
DATA PENCIPTA
Nama
Kewarganegaraan
Nanda Bayu Aji Argananta, Uki Suhendar, M.Pd., Fahim Khilda Afiffulloh, Abdullah Azzam Saifurrahman, Alvian Bagas Adi Setiawan, Dita Pebriyanti, Dwi Wulan Sari