Kembali
Pencarian Terstruktur Paten
Tradisi Longkangan Sebagai Konvensi Budaya Lokal dan Agama Islam Di Desa Binade Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo
DESKRIPSI
Salah satu tradisi yang termasuk budaya lokal di Ponorogo adalah Tradisi Longkangan. Adanya tradisi longkangan memunculkan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat desa Binade, kecamatan Ngrayun Ponorogo utamanya dalam hubungan antara agama Islam dan tradisi Jawa yang akhirnya membentuk sebuah konvensi. Penelitiam ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menjelaskan terkait persepsi masyarakat dan adanya konvensi budaya lokal dan agama Islam dalam tradisi Longkangan. Dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa masyarakat desa Binade secara keseluruhan beragama Islam dan berasal dari suku Jawa. Hampir seluruh warga desa Binade mengambil air dari sumber sungai atau Belik. Oleh karena itu muncullah tradisi Longkangan yang bertujuan untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuham atas melimpahnya sumber air bagi masyarakat. Selain itu, tradisi longkangan juga bertujuan untuk memperingati jasa dan mendoakan arwah para leluhur yang telah membuka desa dan sumber air di desa Binade. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konvensi atau kesepakatan yang ada dalam tradisi longkangan hingga kini masih ditaati oleh masyarakat desa Binade. Dalam hal ini tidak ada hukum tertulis yang mengatur tentang tradisi longkangan, namun adanya konvensi ini telah menjadikan tradisi longkangan tetap lestari
DATA PEMEGANG
Nama | Kewarganegaraan |
---|---|
Universitas Muhammadiyah Ponorogo | Indonesia |
DATA PENCIPTA
Nama | Kewarganegaraan |
---|---|
Erwin Yudi Prahara, M.Ag., Drs. Waris, Eko Saputro, M.Ag. | Indonesia |