MODEL PEMBELAJARAN GAMIFIKASI UNTUK ANAK PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR AWAL

DESKRIPSI

Secara alamiah anak usia dini berada pada masa “bermain” secara spontan mereka akan melakukan aktivitas bermain tanpa adanya perintah dari siapapun. Seperti yang diungkapkan oleh Mary D. Sheridan yang mengatakan bahwa “Given the opportunity children play ‘spontaneously’. In other words, they provide their own motivation to play and act without prompting or intervention by an adult. The type and duration of the play in which they engage is entirely determined by them and activities can be taken up and stopped at will. To the child, playing is an end in itself and to an observer there may not seem to be any obvious goal or conclusion. (Sheridan et al., 2010). Kajian tentang bermain juga diungkapkan oleh Synodi menurutnya “play is considered to be a part of young children’s life, which is recognized as a contributor to a child’s social, personal, linguistic, physical, cognitive, moral, creative and artistic development” (Synodi, 2010). Menurutnya, bermain sangat erat kaitannya dengan bagian dari kehidupan anak yang dapat berkontribusi dalam perkembangan sosial, emosional, linguistik/bahasa, fisik, kognitif, moral, kreatifitas dan estetika.