Kembali

Pencarian Terstruktur Paten

NOMOR PERMOHONAN
EC00202154791

NOMOR SERTIFIKAT

000284799

rwCYti7xtDSSGh1qyF3SvlbNrPsZik3DmIOjHye8.jpg

DOWNLOAD

Publikasi

MODEL DHADAK MERAK PADA KESENIAN REYOG PONOROGO DARI TAHUN KE TAHUN

DESKRIPSI
Perkembangan bentuk dhadak merak Reyog Ponorogo seirining waktu dengan perkembangan sosial masyarakat. Bentuk Dhadak merak berdasarkan foto tertua yang ditemukan oleh peneliti asih sangat sederhana yaitu barongan dan rengkek merak yang belum terdapat bulunya. Pertunjukan dhadak merak masih diperankan oleh dua orang sebagaimana gambaran dari binatang Harimau yang memiliki empat kaki. Pada masa selanjutnya pemain dhadak merak menjadi satu orang, sehingga memudahkan penari dalam berkreasi dalam gerakan. Pada era orde lama, model dhadak merak lebih tertata rapi dengan dilengkapi cohong merak sehingga tampilannya lebih realistis berupa harimau dan burung merak, hal ini pada saat itu masyarakat banyak mengunakan dhadak merak untuk menarik perhatian masyarakat untuk kepentingan kampanye dengan atribut partai politik. Pada era orde baru bentuknya lebih berariatif baik dari segi ukuran maupun bentuk sehingga antara reyog satu dengan reyog lain berbeda beda, sehingga pemerintah daerah Ponorogo membuat kebijakan standarisasi dhadak merak dengan menerbitkan buku pedoman kesenian reyog sehingga bentuk tampilan reyog menjadi lebih rapi dari waktu ke waktu yang bermula sangat sederhana sampai menemukan bentuk idealnya pada saat ini. Perubahan bentuk dhadak merak Ponorogo ini memiliki nilai estetis dimana mengandung makna yang mencerminkan kharakter masyarakat Ponorogo, sebagai pemberani dan lemah lembut sebagaimana cerminan watak Harimau dan burung Merak. Makna yang terdapat dalam dua binatang kontras tersebut menjadi kesatuan integral dalam diri warga Ponorogo, dimana masyarakat Ponorogo memiliki sifat berani karena benar, dan memiliki sifat kebaikan atau keindahan sebagaimana burung Merak. Nilai estetika ini tentu menjadi spirit bagi masyarakat Ponorogo dalam kehidupan sehari-hari yang terpancar dari sifat kharakter Ponoragan sebagaimana pendapat residen belanda di Ponorogo Lucien Adam yang mengatakan bahwa masyarakat Ponorogo pada umumnya adalah pemberani dan suka menjelajah. Hal ini bisa dikatakan bahwa antara dhadak Merak reyog Ponorogo merupakan ekspresi dari simbol kehidupan masyarakat Ponorogo secara umum, sehingga kesenian reyog ini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat Ponorogo.
DATA PEMEGANG
Nama Kewarganegaraan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo Indonesia
DATA PENCIPTA
Nama Kewarganegaraan
Dr. Heri Wijayanto, S.T., M.M., M.Kom., Dr. Alip Sugianto., S.Pd., M.Hum., Dra. Ekapti Wahjuni Djuwitaningsih, M.Si. Indonesia