Kembali
Pencarian Terstruktur Paten
Dampak Jangka Pendek Dan Menengah Pernikahan Dini Di Ponorogo
DESKRIPSI
Pasangan remaja yang menikah pada usia dibawah 19 tahun disebut sebagai pernikahan dini. Dikarenakan pernikahan ini dilakukan pada usia yang masih remaja, tentunya dari segi perkembangan organ reproduksi dan psikologisnya, terutama yang remaja putri masih belum matang dan stabil, sehingga akan memberikan dampak pada pasangan pernikahan dini. Dampak pada jangka pendek pada aspek kesehatan berupa kesehatan ibu sejak masa kehamilan (adanya resiko perdarahan, keguguran), persalinan (waktu melahirkan lebih lama sehingga harus dilakukan Sectio Cesaria), nifas (perdarahan dan infeksi nifas) dan setelah 1 tahun menikah yang tentunya juga akan berdampak pada kesehatan bayi yang dilahirkanya seperti resiko lahir premature dan BBLR (Berat Badan Lahir Kurang). Dampak jangka pendek yang lainya pada aspek psikologis pasangan pernikahan dini dikarenakan masih mementingkan ego masing-masih, belum bisa menyesuaikan dengan kondisi dan peran barunya sebagai istri/suami/anggota keluarga yang baru. Adanya dampak jangka pendek ini akan membuat kondisi fisik dan psikologis pasangan pernikahan dini akan rentan mengalami masalah. Selain dampak jangka pendek, pernikahan dini juga menimbulkan dampak jangka menengah, yaitu pada aspek ekonomi dan aspek pendidikan. Pasangan pernikahan dini pada aspek ekonomi masih sering ditemukan masih mengandalkan bantuan dari orangtua untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dikarenakan suami masih belum memiliki pekerjaan tetap, dan juga memiliki tingkat pendidikan yang rendah dikarenakan motivasi sekolah rendah atau bahkan tidak melanjutkan pendidikan dikarenakan menikah muda (dini).
DATA PEMEGANG
Nama | Kewarganegaraan |
---|---|
Universitas Muhammadiyah Ponorogo | Indonesia |
DATA PENCIPTA
Nama | Kewarganegaraan |
---|---|
Hery Ernawati, S.Kep., Ns., M.Kep., Anni Fithriyatul Mas’udah, S.Stat., M.K.M., Fery Setiawan, S.E., M.M., Laily Isroin, S.Kep., Ns., M.Kep. | Indonesia |